NASB |
NKJV |
NRSV |
TEV |
NJB |
Kecurangan Umat Manusia |
Kejahatan dan Penghakiman Manusia |
Kelahiran Kaum Nephilim |
Kejahatan Manusia |
Anak-anak Allah dan Para Wanita |
6:1-4 |
6:1-4 |
6:1-4 |
6:1-4 |
6:1-4 |
Air Bah |
Kecurangan Umat Manusia |
|||
(6:5-8:22) |
||||
6:5-8 |
6:5-8 |
6:5-8 |
6:5-8 |
6:5-8 |
Nuh Menyenangkan Allah |
Nuh |
|||
6:9-10 |
6:9-10 |
6:9-10 |
6:9-12 |
0.25625 |
6:9b-12 |
||||
6:11-12 |
6:11-13 |
6:11-22 |
Persiapan Menghadapi Air Bah |
|
(6:13-7:16) |
||||
6:13-22 |
Bahtera Telah Siap |
6:13-22 |
6:13-16 |
|
6:14-21 |
||||
6:17-22 |
||||
6:22 |
SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. xv)
MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF
      Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.
      Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.
1. Paragraf pertama
2. Paragraf kedua
3. Paragraf ketiga
4. Dst.
KAJIAN KATA DAN FRASA
NASKAH NASB (UPDATED): 6:1-4
1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 3Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." 4Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. |
6:1 “manusia” Ini adalah penggunaan secara umum kata ini (lih. 5:2). Jika kata ini digunakan dalam pengertian umum dalam ay 2 yang sepertinya lebih memungkinkan maka teori kemalaikatan diperkuat.
6:2 “anak-anak (laki-laki) Allah” Lihat Topik Khusus di bawah ini.
6:3 “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia” Isitlah “tinggal” dapat diterjemahkan sebagai “berjuang keras” (BDB 192, KB 220, Qal IMPERFECT, lih. NRSV “berdiam”). Ini bisa menunjuk pada (1) kesabaran Allah (yaitu Ia menunda air bah sampai bahtera selesai dibangun lih. I Pet 3:20) atau (2) jangka kehidupan manusia yang dikurangi.
      Bagaimana 6:3 berhubungan dengan 6:1-2 dan 6:4? Sangatlah sukar untuk mengikuti maskud dari si penulis asli melalui konteks ini. Kemungkinan meskipun manusia telah bercampur dengan malaikat mereka masih akan mati. Sebagaimana hawa “melihat” dan mengambil demikian pula sekarang “anak- anak Allah” “melihat” dan mengambil, yaitu mengisyaratkan jenis pemberontakan yang sama (yaitu kemungkinan menggenggam hidup kekal dan kemandirian).
6:4 “Orang-orang raksasa” ini mengisyaratkan “mereka yang telah jatuh” (dari bahasa Ibrani naphal, BDB 658, KB 709). Bagi saya sepertinya mereka beranalogi dengan para raksasa (lih. Bil 13:33; juga Ul 2:10-11; 9:2; dan Septuaginta, terjemahan Vulgate dan Peshitta). Namun demikian, para penafsir lain seperti Martin Luther dan H.C. Leupold menegaskan bahwa istilah ini harusnya ditafsirkan sebagai para tirani yang mengisyaratkan raja-raja perkasa dai garis keturunan Kain yang memiliki kumpulan selir (harem) yang besar.
      J. Wash Watts dalam Pengajaran Perjanjian Lama, hal. 28-30, mengatakan “Nephilim menunjuk pada Nuh dan keluarganya sebagai mereka yang meisahkan diri dari orang-orang yang berasal dari garis keturunan Kain dan keturunan Set yang saling mengawini. Dalam penafsiran ini Nephilim adala anak-anak dari “Allah yang Benar dan Esa” (lih. “Allah” 5:22,24; 6:9). Lihat Topik Khusus di bawah ini.
      Buku nubuatan antar perjanjian I Henokh menegaskan bahwa para raksasa ini adalah ahsil dari persatuan dari malaikat dan manusia dan bahwa percampuran dari susunan penciptaan adalah alasan Allah mengirimkan air bah. I Henokh juga menegaskan bahwa para raksasa ini yang kehilangan tubuh-tubuh jasmani mereka dalam air bah adalah iblis yang ingin merasuki tubuh manusia untuk alasan-alasan kepentingan diri mereka sendiri.
NASB, NKJV |             “orang-orang yang gagah perkasa” |
NRSV, NJB |             “para pahlawan” |
TEV |             “pahlawan-pahlawan besar” |
      Ini adalah kata Ibrani gibbor (BDB 150), yang berarti seseorang, binatang, atau sesuatu yang diperkuat secara khusus. Ini digunakan tentang (1) Nimrod dalam Kej 10:8-9; (2) para tirani dalam Maz 52:1; Yeh 32:27; dan (3) para malaikat dalam Maz 104:20 (juga dalam Hymne Pengucapan Syukur 8:11 dan 20:34 dari Gulungan Kitab Laut Mati)
NASB, NKJV | |
NJB, NIV |             “orang-orang kenamaan” |
NRSV |             “para pejuang kenamaan” |
TEV |             “orang-orang terkenal” |
      Penyajian pertama adalah terjemahan dar kebanyakan Alkitab bahasa Inggris moderen dan juga Septuaginta. Namun demikian, secara hurufiah ini adalah “orang-orang dari nama itu” (BDB 1027). Ini mengakibatkan adanya tiga teori:
(1) ini menunjuk pada garis keturunan Set yang saleh yang menyembah YHWH (yaitu nama Allah, lih. J. Wash Watts)
(2) ini menunjuk pada para Nephilim sebagai keturunan malaikat dan manusia yang perkasa (yaitu para raksasa lih. TEV)
(3) ini menunjuk pada para raja dari garis keturunan kain yang tak bertuhan yang merupakan tirani-tirani (lih. NRSV); meeka mengambil banyak wanita sebagai istri (yaitu pologami kerajaan lih. NJB)
      Ini adalah suatu paragraf yang singkat dan tidak jelas. Dukungan utamnya adalah keberlanjutan dan peningkatan kejahatan makhluk ciptaan yang menyusun panggung bagi penghakiman Allah secara radikal. Namun demikian, kejahatan terus berjalan bahkan di dalam Nuh dan keluarganya.
NASKAH NASB (UPDATED): 6:5-8
5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, 6maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka." 8Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. |
6:5 “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar” bagian Alkitab ini meneknkan perkembangan kejahatan di dalam hati manusia (BDB 906, KB 1157, Qal IMPERFECT, lih. Kej 6:11-12,13b; 8:21; Maz 14:3; 51:5) yang adalah paradoks langsung trhadap kebaikan ciptaan dalam Kej 1:31.
      Konsep “maksud jahat” (ysr, BDB 428) menjadi pemahaman kerabian akan sifat moral manusia. Mereka melihat manusia sebagai melakukan satu dari dua maksud (baik atau jahat). Amsal terkenal ini, “dalam setiap hati manusia ada seekor anjing hitm dan seekor anjing putih, mana yang anda beri makan lebih banyak akan menjadi yang paling besar” (uraian dengan kata-kata sendiri), menjabarkan manusia. Pandangan akan manusia ini dikuatkan oleh 4:7. Teolog Yahudi tidak menekankan Kej 3 namun Kej 6 sebagai sumber kejahatan di dunia ini. Anak-anak tidak jaat pada waktu lahir karena tanggung jawab moral hanya datang beserta pengetahuan (bar mitzvah, bat mitzvah). Kejahatan terdiri dari pilihan-pilihan!
6:6 “menyesallah TUHAN… dan hal itu memilukan hati-Nya” Ini adalah frasa-frasa atropomorfis. Yang pertama ditafsirkan “TUHAN menghela nafas dan mendesah” (BDB 636, KB 688, Niphal IMPERFECT). Yang kedua ditafsirkan “TUHAN berduka di dalam hatiNya” (BDB 780, KB 864, Hithpael IMPERFECT). Ini adalah frasa-frasa Ibrani yang tajam (lih. 34:7; 45:5; I Sam 2:33; 20:34; II Sam 19:2; Maz 78:40; Yes 54:6). Allah sering dikatakan dalam Alkitab sebagai merasa sedih atau menyesali (lih. Kej 6:6-7; Kel 32:14; I Sam 15:11; II Sam 24:16; Yer 18:7,8; 26:13,19; Yun 3:10). Namun demikian, perikop-perikop lain menegaskan bahwa Allah tidak pernah menyesal dan berubah pikiran (lih. Bil 23:19; I Sam 15:29; Yer 4:28; Maz 132:11). Inilah ketegangan yang selalu muncul ketika kita menggunakan kata-kata manusia untuk menjabarkan Allah. Allah bukanlah seorang manusia, namun satu-satunya kata-kata yang kita punyai untuk menjabarkanNya dan perasaanNya adalah istilah-istilah manusia. Haruslah ditegaskan bahwa Allah tidak bersifat plin-plan. Ia setia dan sabar dalam maksud penebusanNya bagi manusia, namun tanggapan manusia dalam pertobatan dari dosa sering menentukan tindakan-tindakan Allah dalam suatu keadaan tertentu (lih. Maz 106:45; Yunus).
      Secara teologis Allah lah yang mengubahkan, bukan manusia. Allah memilih untuk bekerja sama dengan manusia berdosa. SasaranNya tetap sama—suatu bangsa yang benar yang mencerminkan sifatNya. Ini hanya akan bisa dicapai oleh suatu hati yang baru, suatu perjanjian yang baru (lih. Yer 31:31-34; Yeh 36:26-38). Allah lebih memilih anugerah daripada penghakiman!
6:7 “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu” Istilah “menghapuskan” ini berarti “membersihkan” (BDB 562, KB 567, Qal IMPERFECT, yaitu air bah). Binatang-binatang menderita karena dosa manusia (lih. Rom 8:19-22). Ikan tidak dimasukkan dalam penghukuman ini. Penghukuman ini tidak didasarkan atas tindakan plin-plan dan tak terduga dari para dewa sebagaimana di dalam catatan Mesopotamia namun kejahatan moral manusia. Kejahatan ini tetap ada bahkan di dalam keluarga orang benar Nuh (lih. 8:21-22) namun anugerah Allah lebih memilih untuk menyelubungi kejahatan manusia yang terus berlanjut ini sampai pada kedatangan Kristus (lih. Gal 3).
6:8 “di mata TUHAN” Ini adalah satu lagi contoh dari frasa antropomorfis untuk menjabarkan Allah. Ia tidak memiliki mata, Ia adalah Roh. Ini adalah penggambaran kepahaman Allah akan segalanya (yaitu. maha tahu).
NASKAH NASB (UPDATED): 6:9-10
9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. 10 Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki: Sem, Ham dan Yafet. |
6:9 “Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya” Dua kata-kata penjelasan ini sangatlah penting. Yang pertama mengisyaratkan bahwa Nuh memenuhi tolok ukur pemahamannya mengenai kehendak Allah. Lihat Topik Khusus: Kebenaran. Yang kedua (BDB 1070) mengisyaratkan bahwa ia memiliki hati yang penuh mengarah kepada TUHAN (mis 17:1; Maz 18:23). Kata kedia ini nantinya digunakan bagi korban persembahan yang tak bercela. Kedua kata ini tidak mengisyaratkan ketidak berdosaan Nuh sebagaimana ditunjukkan dalam 9:21.
NASKAH NASB (UPDATED): 6:11-12
11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. 12Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. |
6:11-12 Kehendak Allah adalah bagi manusia dan binatang uantuk memenuhi bumi namun dosa memenuhi (BDB 569, KB 583, Niphal IMPERFECT) bumi dengan kekerasan dan kejahatan (lih. ay 13; Maz 14:1-3; Rom 3:10-18). Sebutan “sangat baik: dari Kej 1:31 tidak lagi merupakan penjabaran yang pantas lagi. Ini bukan dunia seperti yang dimaksudkan oleh Allah!
NASKAH NASB (UPDATED): 6:13-22
13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. 14Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam. 15Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya. 16Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas. 17Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. 18Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. 19Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. 20Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. 21Dan engkau, bawalah bagimu segala apa yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan bagi mereka." 22Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya. |
6:14 “Buatlah bagimu sebuah bahtera” KATA KERJA nya (BDB 793 I, KB 889) adalah sebuah Qal IMPERATIVE. Ini mungkin sebuah kata pinjaman dari Mesir bagi “peti” atau “kotak” (BDB 1061). Satu-satunya penggunaan lain dari kata ini adalah untuk keranjang dimana Musa ditempatkan (lih. Kel 2:3,4).
6:15 “hasta” Ada dua hasta (BDB 52) di dalam Alkitab. Hasta yang umum adalah jarak antara ujung jari terpanjang dan siku dari rata-rata manusia, biasanya sekitar 45 cm (lih. Ul 3:11; II Taw 2:3). Ada juga suatu hasta yang lebih panjang (hasta kerajaan) yang digunakan dalam pembangunan (yaitu Bait Suci Salomo), yang bersifat umum di Mesir, Palestina, dan kadang-kadang Babilonia. Ini adalah sekitar 53 cm (lih. Yeh 40:5; 43:13). Ukuran fisik dari bahtera ini kemungkinan sekitar 137.00 m kali 23.00 m kali 13.70 m. Ini adalah sekitar setengah dari ukuran kapal Queen Elizabeth II. Sudah diduga bahwa bentuknya adalah persegi namun ada kemungkinan memiliki sisi yang miring untuk menolong pengendalian tekanan gelombang terhadap lambung kapal.
      Orang-orang kuno menggunakan bagian dari tubuh manusia untuk pengukuran. Bangsa Timur Dekat kuno menggunakan:
1. lebar antara dua lengan terbuka
2. panjang dari siku ke ujung jari tengah (hasta)
3. lebar dari ujung ibu jari yang terbuka dengan ujung jari kelingking (jengkal)
4. panjang antara seluruh empat jari dari suatu tangan yang tertutup (lebar tangan)
      Hasta (BDB 52, KB 61) tidak dibakukan secara lengkap, namun ada dua panjang dasar.
1. siku sampai ujung jari tengah manusia normal (sekitar 45 cm, lih. Ul 3:11)
2. hasta kerajaan sedikit lebih panjang (sekitar 54 cm, lih. II Taw 3:3; Yeh 40:5; 43:13)
6:16 “Buatlah atap pada bahtera itu” Ini bukan kata yang sama untuk jendela yang digunakan dalam 8:6. Banyak yang menganggap bahwa ini menunjuk pada suatu sistem penerangan dan ventilasi di sekitar bagian atas dari bahtera, tepat di bawah atap.
6:17 “air bah” Telah menjadi suatu dugaan bahwa kata ini (BDB 550) berhubungan dengan kata Asyur “menghancurkan.”
      Apakah air bah di jaman Nuh meliputi seluruh dunia atau hanya di Timur Dekat kuno saja? Istilah “bumi” (eres) sering diterjemahkan “tanah” dalam pengertian kelokasian (lih. Kej 41:57). Jika manusia belum menyebar ke seluruh bagian bumi seperti yang diisyaratkan dengan jelas dalam pengalaman menara Babel dari pasal 10-11, lalu suatu banjir lokal saja sudah cukup. Buku terbaik yang pernah saya baca mengenai bukti rasional bagi suatu banjir lokal adalah karya Bernard Ramm Pandangan Kristen akan Ilmu Pengetahuan dan Kitab Suci..
6:18 | |
NASB, NKJV | |
NRSV |             “Aku akan menetapkan” |
TEV |             “Aku akan mengadakan” |
NET |             “Aku akan meneguhkan” |
      Arti dasar KATA KERJA nya (BDB 877, KB 1086, Hiphil PERFECT) adalah “bankit” atau “berdiri.” Pokok Hiphil nya digunakan “untuk menetapkan,” “untuk meratifikasi” (lih. 6:18; 9:9,11,17; 17:7,19,21; Kel 6:4; Yeh 16:62).
      Tidaklah jelas kepada janji/perjanjian yang mana ini menunjuk. Kemungkinan ini adalah suatu bayangan masa depan dari 9:9,11,17. Kuncinya ialah bahwa Allah Sendiri akan meneguhkan dan memelihara janjiNya denan manusia yang jatuh dan memberontak. Bahkan di tengah kejahatan mereka rencana-rencana kekal Allah untuk persekutuan tinggal!
6:19 “haruslah engkau bawa” Ini bisa mengisyaratkan bahwa binatang-binatang tersebut (apakah lokal atau sedunia tidak jelas) datang kepada Nuh, namun Nuh menempatkan mereka di dalam bahtera. Ia mungkin mulai melakukan ini sebelum minggu yang terakhir. Bagaimana binatang-binatang tersebut hidup bersama-sama dan makan di dalam bahtera adalah suatu misteri, namun ini tidak mengesampingkan kemungkinan adanya latar belakang alami atau adi kodrati.
6:21 Ada makanan di bahtera bagi Nuh dan binatang-binatang tersebut (BDB 542, KB 534, Qal IMPERATIVE). Namun demikian, apa rinciannya tidak dicatat. Catatan ini lebih bersifat teologis daripada sekedar informasi.
6:22 “Lalu Nuh melakukan” Tema kuncinya adalah bahwa Nuh mentaati Allah (lih. 7:5,9,16), yang merupakan tanggapan yang semestinya, namun demikian, Adam dan Hawa dan manusia yang lain tidak (mis. 6:5,11-12,13).