KEJADIAN 7
PEMBAGIAN PARAGRAF DARI
TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

NASB

NKJV

NRSV

TEV

NJB

Air Bah

Air Bah Besar

Air Bah Besar

Air Bah

Persiapan untuk Air Bah

(6:5-8:22)

(6:13-7:16)

7:1-5

7:1-12

7:1-5

7:1-5

7:1-5

7:6-12

7:6-10

7:6-10

7:6

7:7-10

7:11-16

7:11-16

7:11-12

7:13-16

7:13-16

7:13-16a

7:16b

Air Bah

7:17-24

7:17-24

7:17-24

7:17-24

7:17-24

SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. xv)

MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

      Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

      Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

    1. Paragraf pertama

    2. Paragraf kedua

    3. Paragraf ketiga

    4. Dst.

KAJIAN KATA DAN FRASA

NASKAH NASB (UPDATED): 7:1-5
1 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini. 2Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; 3juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi. 4Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu." 5Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya

7:1 “berfirmanlah TUHAN kepada Nuh” Ini adalah nama perjanjian Allah, YHWH, di sini namun dalam ayat 16 Dia disebut Elohim. Pemahaman kerabian dari istilah-istilah yang merujuk pada Allah sebagai penyelamat (YHWH) dan sebagai Pencipta (Elohim) ini sepertinya cocok dengan penggunaan Pentateikh. Lihat Topik Khusus: Nama-nama bagi Tuhan pada 2:4.

  • “Masuklah ke dalam bahtera” KATA KERJA INI (BDB 92, KB 112) adalah sebuah Qal IMPERATIVE.

  • “sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini” Istilah “benar” di sini digunakan dalam pengertian yang sama yang merujuk pada Ayub sebagai “tak bercela” (lih 6:9). Ini tidak mengisyaratkan suatu ketidak berdosaan namun seorang yang sudah mengikuti dan melaksanakan semua yang mereka pahami atau secara budaya dinyatakan berhubungan dengan Allah. Perhatikan bahwa kebenaran Nuh mempengaruhi keluarganya. Ini adalah kebenaran Alkitabiah. Ini tidak berarti bahwa seseorang bisa menjadi benar dengan Allah atas dasar prestasi orang lain, namun ini sungguh mengisyaratkan bahwa berkat rohani mengalir dari mereka yang mengenal Allah kepada mereka yang berhubungan dan terlibat secara intim dengannya (bandingkan Ul 5:9-10; 7:9 dan I Kor 7:14).

    7:2 “binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya” Catat perbedaan antara haram dan tidak haram dalam konteks ini karena ini adalah suatu latar belakang pengorbanan pra-Musa (lih. Im 1-7). Tak dikatakan mengenai kriteria ataupun maksud dari binatang yang tidak haram. Nyatalah bahwa Musa mengembangkan perbedaan ini nantinya dalam Imamat (lih. pasal 11) dalam hubungannya dengan hukum makanan dan sistem pengorbanan. Telah ada banyak diskusi mengenai tujuh pasang ini (lih. NRSV, NJB, JPSOA). Apakah ini berarti tujuh ekor binatang atau tujuh pasangan binatang?

    7:4 “tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi” Rashi mengatakan bahwa ini adalah periode berkabung bagi Metusalah yang saleh yang baru saja meninggal. Para rabi percaya Allah tidak mengirimkan banjir sampai Metusalah meninggal.

          Satu minggu tujuh hari adalah demikian kunonya sampai-sampai asal-usulnya belum pernah ditelusuri. Baik bulan dan tahun depat disimpulkan dari fase-fase bulan dan perubahan musim, namun tidak demikian dengan minggu. Bagi orang percaya Kej 1 lah yang menyusun polanya.

  • “empat puluh hari empat puluh malam” Kata “empat puluh” cukup sering digunakan dalam Alkitab (lihat konkordansi). Pada suatu saat ini dimaksudkan untuk di pahami secara hurufiah namun di kesempatan lain ini pada dasarnya berarti suatu waktu yang lama yang tak terbatas (lebih panjang daripada siklus bulan yang adalah dua puluh delapan setengah hari, namun lebih pendek dari suatu perubahan musim). Dalam beberapa catatan Mesopotamia kerangka waktu dari air bah adalah tujuh hari.

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:6-12
    6 Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi. 7Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.

    8 Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi, 9datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh. 10Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi. 11Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. 12Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.

    7:11 “terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit” Penanggalan dari ayat 11 sangat spesifik di ayat ini (yang mengisyaratkan suatu peristiwa sejarah) dan juga kata kerjanya yang menjabarkan malapetaka alami yang terjadi di bumi. (dua Niphal PERFECTS, BDB 131, KB 149 dan BDB 834, KB 986). Kita bisa melihat besarnya kehancuran dalam ay 18 dan 19 dalam naskah Ibrani. Banyak dari ciri alamiah bumi mungkin telah berubah khususnya di daerah timur dekat. Ada dua sumber dari air: (1) mata air samudera dan (2) tingkap-tingkap (yaitu jendela-jendela, lih. Maz 78:23 dst; Mal 3:10) langit. Ini adalah suatu pembalikan yang nyata dari apa yang Allah kerjakan dalam Kej 1. Kekacauan akibat air kembali lagi.

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:13-16
    13 Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, 14mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap; 15dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu. 16Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

    7:14 Ini mencakup semua kategori dari binatang darat yang disebutkan dalam Kej 1 kecuali binatang laut.

    7:16 “lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh” YHWH (yaitu Tuhan perjanjian, Penyelamat) Sendiri menutup pintunya. Para rabi mengatakan bahwa Ia melakukan hal ini supaya menjaga agar kejahatan tetap diluar bahtera. Mereka bahkan lebih jauh lagi menyatakan bahwa Allah mengelilingi bahtera dengan singa-singa dann beruang-beruang untuk menjauhkan dari orang-orang. Bagi saya, bahtera tersebut adalah satu lagi tindakan kemurahan YHWH kepada manusia untuk melanjutkan garis keturunan keMesiasan, bahkan di tengah penghukuman, yang akhirnya akan menyediakan penebusan (lih. Kej 3:15).

    NASKAH NASB (UPDATED): 7:17-24
    17 Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi. 18 Ketika air itu makin bertambah-tambah dan naik dengan hebatnya di atas bumi, terapung-apunglah bahtera itu di muka air. 19Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit, 20sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya. 21Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung, ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi, serta semua manusia. 22Matilah segala yang ada nafas hidup dalam hidungnya, segala yang ada di darat. 23Demikianlah dihapuskan Allah segala yang ada, segala yang di muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang melata dan burung-burung di udara, sehingga semuanya itu dihapuskan dari atas bumi; hanya Nuh yang tinggal hidup dan semua yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu. 24Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima puluh hari lamanya.

    7:19 Bahasa dari ayat ini secara pasti mengisyaratkan suatu air bah di seluruh dunia (lih. 8:21; II Pet 3:6). Namun apakah benar? Istilah “bumi” (eres, BDB 75) bisa berarti “tanah” (lih. 41:57). Ini bisa jadi suatu ungkapan serupa dengan Luk 2:1 dan Kol 1:23 (lih. Kata-kata Keras Alkitab, IVP hal. 112-114). Akan hal teologia dari air bah, tingkatannya bukanlah hal yang relevan. Tidak ada suatu endapan sisa banjir yang konsisten bahkan di Mesopotamia apa lagi di seluruh dunia! Air bah adalah hal lazim di Mesopotamia karena kedua sistem sungai yang bertemu di muaranya. Untuk suatu diskusi yang baik lihat Bernard Ramm, Pandangan Kristen mengenai Ilmu Pengetahuan dan Kitab Suci.

    7:22 “nafas hidup” (lih. catatan pada 1:30). Kehidupan perairan terhindar.

    PERTANYAAN-PERTANYAAN DISKUSI

          Buku ini adalah suatu komentari panduan belajar, yang artinya bahwa andalah yang bertanggung jawab terhadap penafsiran anda terhadap Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam pandangan yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Anda tidak boleh menyerahkan hal ini kepada komentator.

          Pertanyaan-pertanyaan diskusi ini disediakan untuk membantu anda untuk berpikir secara menyeluruh mengenai hal-hal pokok dari bagian buku ini. Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat tantangan berpikir, bukan definitif.

    1. Apa pengertian anda akan frasa “anak-anak Allah” dan mengapa?
    2. Mengapa anda berpikir bahwa para malaikat ingin mengambil perempuan-perempuan manusia?
    3. Siapakan kaum Nephilim itu?
    4. Bagaimana Allah bisa menyesal?
    5. Apakah artinya berjalan dengan Allah?
    6. Mengapa ikan tidak dihakimi seiring dengan binatang-binatang darat?
    7. Apakah binatang yang haram dan tidak haram dalam latar belakang Nuh?
    8. Apakah air bah ini bersifat lokal atau universal? Mengapa?